Thursday 15 May 2014

Ocehan Imaji 1: Fenomena Sakit Jiwa

SKSD atau yang lebih dikenal dengan Sok Kenal Sok Dekat kian bermunculan akhir-akhir ini. Tak terkecuali fenomena itupun melanda saya akhir-akhir ini. Tak terhitung sudah berapa banyak nama yang melakukan tindakan SKSD kepada saya dalam kurun waktu beberapa bulan ini. Setidaknya setelah saya memberanikan diri untuk muncul kepermukaan hehehe

Namun bukan fenomena SKSD yang membuat saya merasa terusik, melainkan berita maraknya tindakan pelecehan sosial yang saat ini santer diberitakan di televisi. Rasa ngeri, kasihan, sedih, bete, marah dll semua bercampur aduk jadi satu. Betapa tidak, sebentar-bentar ada berita tentang pacar yang membunuh mantan pacarnya hanya gara-gara sakit hati karena diputuskan cintanya. Ada juga yang rela membunuh keluarga mantan pacar hanya gara-gara tidak direstui hubungannya. Belum lagi berita tentang tindakan pelecehan sosial. Hem... pikir saya, mulai pada sakit jiwa nich orang-orang kebanyakan hehehehe



Saya benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran mereka, yang begitu sensitif. Kenapa tidak mengambil hikmah saja dari setiap kejadian. (ups saya lupa, tidak semua orang bisa terus bertahan dengan pikiran positif, dan memang cukup sulit melakukannya) banyak faktor yang membuat mereka tidak kuat, begitu saya menyebut orang-orang yang gampang sekali tergoda pada hal-hal yang menyebalkan itu, jadi tak khayal kalau banyak kejadian seperti itu akhir-akhir ini.

Menurut saya, ada beberapa faktor yang membuat hal ini bisa terjadi, diantaranya:
1. Kurangnya perhatian atau bimbingan orang tua, khususnya mengenai pengetahuan agama atau bahkan pengetahuan tentang seks, sehingga anak sulit mengontrol emosi mereka dan akhirnya kebablasan.
2. Jejaring sosial yang begitu menggiurkan akhir-akhir ini. Tak sedikit juga tindakan kejahatan yang terjadi dan berawal dari jejaring sosial. Itulah kenapa butuh perhatian khusus untuk setidaknya meminimalisir kejahatan dan semua tak lain diawali dengan peran penting orang tua.

Hem, semakin maraknya berita, membuat saya merasa tercambuk. Karena saya adalah calon orang tua dimasa datang, tentu saya tidak ingin anak-anak saya nanti salah jalan. Itulah kenapa saya berusaha sekuat tenaga untuk meyakinkan dan mempersiapkan diri saya untuk menjadi orang tua yang terbaik bagi anak-anak saya nanti, karena semakin cepat perkembangan jaman, maka semakin berat pula tantangan yang akan saya hadapi untuk membesarkan anak-anak saya nanti. Setidaknya untuk keluarga kecil yang saya dambakan itu.

Dan yang terpenting adalah, menjadi orang tua itu tidaklah gampang. Itulah mengapa perlu amunisi yang banyak untuk melewatinya, apalagi nanti menjadi seorang ibu. Ibu adalah kunci dari perkembangan jiwa anaknya. So, persiapkan diri untuk menjadi orang tua yang terbaik buat anak-anak anda nanti.

No comments:

Cara Cek Menu Catatan di Facebook Versi Terbaru 2020

Halo semuanya apakabar? Lama ya tak jumpa. Oh ya, kali ini Rey akan berbagi pengalaman dengan kalian mengenai kejadian yang baru saja Rey al...