Friday 30 May 2014

Point Web (Kumpulkan pointnya dan dapatkan voucer makan, voucer belanja, pulsa dll)

   
Ayo semua, buruan gabung di poin-web sekarang juga!

* Apa itu poin-web ?
poin-web adalah situs dimana kamu bisa kumpulin poin gratis dengan menyenangkan dan konten yang menarik.
Tukar poin yang terkumpul dengan hadiah gratis !

* Cara dapetin poin ?
Gampang kok! Kamu bisa dapet poin hanya dengan melakukan berbagai aktivitas seperti main game, lihat iklan, ikutan kuisioner, ikutan promo, dan masih banyak lagi!!

* Poin nya untuk apa ?
Tukar poin kamu dengan gratis voucher belanja, makanan, game online, tiket nonton bioskop dan masih banyak lagi!

* Voucher apa aja ?
Voucher belanja di  : Carrefour, zara, sogo, adidas dan lainnya
Voucher makanan     : KFC, Starbucks, BurgerKing, Domino Pizza, dan lainnya
Voucher game online : Indomog, Gudang voucher, dan lainnya
Pulsa gratis        : Telkomsel, Xl, Axis, Indosat dan lainnya

dan masih banyak lagiii!!!
* Gimana cara daftarnya ?
Cukup klik button dibawah ini dan dapatkan bonus 2.500 poin jika kamu melengkapi pendaftarannya.
Tunggu apa lagi, daftar sekarang juga dan jangan lupa ajak teman - teman kamu yaa~

MO GABUNG KLIK DISINI
 

Bidadara Surga Yang Kurindu


Bidadari surga...........
Begitu kebanyakan kaum adam bercita-cita mendapatkannya
Lantas, apa hanya kaum adam saja yang memiliki kesempatan untuk bercita-cita? Aku rasa tak begitu. Kaum hawa pun kurasa boleh bercita-cita serupa, yakni bercita-cita mendapatkan seorang Bidadara Surga.

Namun saudaraku....
Tak lah gampang untuk bisa mendapatkan Bidadari atau Bidadara surga itu. Karena sejatinya mereka adalah makhluk-makhluk suci. Oleh karena itu, hanya orang-orang berhati bersihlah yang memiliki kesempatan untuk bisa bersanding dengan mereka kelak. Setidaknya itu pemikiran yang aku pahami.

Dalam tulisanku kali ini, aku ingin berbicara tentang sosok suci bernama "Bidadara", karena tak dapat dipungkiri akupun ingin memiliki kesempatan untuk bersanding dengan mereka kelak. Atau paling tidak, bila aku tak memiliki kesempatan itu, tapi aku memiliki kesempatan lain, yakni menemukan belahan jiwa dan pendamping hidup di bumiku tercinta ini.

Bidadara surga dalam imajiku adalah sosok yang gagah, tegas, lembut, tampan, penuh kasih dan sayang. Lantas mengapa aku tidak menyebut kata "CINTA" seperti yang banyak digandrungi insan dimuka bumi ini? karena sepengetahuanku, di dalam Al-Qur'an tak menyebutkan tentang cinta melainkan tentang "KASIH SAYANG", meski aku bukanlah ahli agama tapi semoga aku tidak salah.

Toh, entah kenapa aku lebih nyaman dengan sebutan Kasih Sayang ketimbang Cinta. Kasih Sayang itu apa adanya, tulus dan tanpa syarat. Sedang Cinta, terkesan berat, penuh intrik dan banyak yang tak tulus karena terbuai nafsu.  Dan percayalah, kalian semua akan setuju dengan pendapatku.

Lihat, dengar dan bacalah. Seringkali kali kita mendengar kata-kata negatif yang ada embel-embel cinta. Tapi jarang sekali ada kata-kata negatif tentang Kasih ataupun Sayang. Menyebut kalimat Kasih dan Sayang pun menurutku kesannya sangat berbeda. Begitu lembut dan dalam. Terasa sampai ke dasar samudera hati kita masing-masing.

Dan, aku ingin bisa menemukan sosok Bidadara itu. Aku yakin ia tentulah penuh Kasih dan Sayang. Sesuai sekali dengan imajinasiku selama ini. Namun, sekali lagi saudaraku, Sosok suci itu hanya ada di alam lain, tak ada di alam kita. Jadi, untuk bisa bertemu dengannya tentu kita harus berada dalam satu alam dengannya. Oleh karena itu, persiapkan diri kalian sebaik-baiknya agar bisa bertemu dengn sosok itu. Dan akupun akan mempersiapkan diriku untuk bisa bersanding dengannya.



Imaji menerawang jauh ke nirwana
Tersenyum aku membayangkan sosok suci itu
Sekelebat bayangnya menghiasi pikiran
Pikiran yang teramat merindu

Bida.....
Aku terpaut dengan taatmu pada Tuhan
Kau hiasi wajahmu dengan aura ke-Tuhanan
Itulah yang membuatku semakin jatuh hati
Jatuh hati karena merindu padamu

Berbinar mataku kala aku membayangkanmu
Berbinar hingga menitik bulirnya
Sungguh kisah yang tak pernah kulupa

Keheninganmu halus
Auramu memancar indah penuh kelembutan
Jejak sajadahmu mengharukan
Mengharukan tiap makhluk Tuhan

Bida....
Kau buat hati ini makin merindu............
Sungguh, aku benar-benar merindu...



Thursday 29 May 2014

Sang Syuhada


SANG SYUHADA


            Pendar-pendar cahaya lilin dan lampu semprong mengitari tiap sudut ruang kamarku, demikian juga dengan rumahku. Maklumlah, lampu sedang padam rupanya jadi ya harus rela bergelap-gelap ria malam ini. Sebenarnya aku paling tidak nyaman bila harus mengerjakan tugas yang diberikan olah guru disekolah dengan suasana redup seperti ini, tapi tak apalah, demi jalanku menuju sebuah kesuksesan di masa depan jadi konsekuen seperti apapun akan aku jalani. Selang beberapa menit terdengar deru suara senapan bersahut-sahutan, terang saja aku kaget demikian juga dengan ayahku, karena memang kami hanya tinggal berdua. Soalnya ibuku telah meninggal sedang aku adalah anak satu-satunya dalam keluarga bapak Hasan. Dengan diiringi suara teriakan banyak orang yang ada disekeliling rumahku, aku menjadi semakin linglung.

            “Masya Allah, Ayah ada apa ini? Kenapa banyak orang yang berteriak-teriak” Tanyaku  pada sosok ayah yang ada dihadapanku dengan nada cemas
               Sembari memeluk tubuhku. “Tenanglah anakku, kamu tidak usah takut, Ayah ada disampingmu saat ini” Jawab Ayah berusaha menenangkanku, pasalnya karena kejadian serupa ibuku tewas terkena tembakan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab
        Trauma masa lalu kembali mencuat dipikiranku “Ayah, apa terjadi penyerangan lagi seperti sebelumnya?” Tanyaku gugup
            Dengan terpaksa akhirnya ayahkupun berkata jujur.”Ya anakku, kita diserang lagi oleh kaum musyrik” Jawab ayah
             Masih dengan sikap gugupku. “Lalu apa yang akan ayah lakukan sekarang?” Tanyaku lagi padanya
            “Sekarang lebih baik kau bawa pakaianmu seperlunya, kita harus mencari tempat yang lebih aman” Ucap ayah cepat memberi komando padaku
            “Baiklah ayah, tapi kita akan kemana? Aisyah bingung Ayah?” Kataku sambil dengan terburu-buru memasukkan beberapa helai baju kedalam tas. Aku sendiri tak tau baju apasaja yang telah aku masukkan
            “Tak tahulah anakku, tapi yang jelas kita harus segera meninggalkan tempat ini dan menyelamatkan diri kita terlebih dahulu.” Ujar ayah tegas, karena kutahu sebenarnya diapun bingung hendak membawa aku kemana, gurat itu jelas tercurah dari rona dan ekspresi wajahnya. “Ayo, kita harus pergi sekarang juga!” Kata ayah kemudian dengan sigap menarik lenganku

         Setelah kata-kata terakhir itu ayah meraih tanganku dengan sigap dan kami berduapun menyusup dalam kegelapan malam menuju hutan terdekat untuk menghindari tembakan yang bisa saja salah sasaran. Sama seperti kasus yang menimpa almarhum ibuku tersayang, tanpa salah apa-apa dia harus mati, merelakan dirinya tertembak tanpa alasan, peristiwa yang sangat tragis sekali. Entah sudah berapa lama aku dan ayah berlari dan terus berlari, yang jelas aku sudah merasa lelah sekali saat ini, kakikupun rasanya sudah tak mampu lagi untuk digerakkan, sepertinya aku terkena keram. Tapi berkat semangat yang dikobarkan dari kata-kata ayahkulah aku akhirnya mampu memaksakan diriku untuk terus berlari menuju ketempat yang dirasa aman.

***

Satu hari sudah aku mengungsi di hutan. Ternyata aku tidak hanya berdua dengan ayahku, masih banyak para penduduk desaku yang juga mengungsi, termasuk bibiku yang pada akhirnya diberi tugas oleh ayah untuk menjagaku karena umurku baru beranjak empat belas tahun. Kuteringat kembali kemasa enam tahun lalu dimana ibu masih ada disampingku. Saat itu seperti biasa ketika malam tiba kami sekeluarga demikian juga dengan tetangga-tetanggaku bergembira dan bercanda bersama keluarga mereka masing-masing. Tiba-tiba terdengar teriakan yang berasal dari ujung kampung “Mati kalian semua!” sambil menembakkan senapan mereka seenak perut mereka, alhasil banyak warga kampung termasuk ibuku yang menjadi korban kebiadaban mereka orang yang sampai saat ini tidak kami ketahui, kami hanya menyebut mereka dengan sebutan orang musyrik.  

Tidak hanya sampai disitu. Perang terus berlanjut dan korban terus berjatuhan dari kedua belah pihak. Sebagian warga kampung ada yang masih memilih untuk mempertahankan diri mereka dengan memerangi para musyrikin, tapi ada juga yang lebih memilih untuk pergi mengungsi sejauh-jauhnya. Selama hampir satu bulan kami terus dihantui oleh rasa takut akan yang namanya sebuah kematian. Yang ada dipikiranku saat itu hanyalah sebuah keyakinan kalau sesungguhnya Allah telah menciptakan malaikat Jibril dengan sebaik-baik bentuk yang kapan saja bisa diperintahkan oleh Allah untuk mencabut nyawa hambanya tanpa belas kasih. Semenjak perang itu, ibuku akhirnya menjadi salah satu korban karena ingin menolong seorang kakek dan iapun akhirnya tertembak dan mati. Jauh sudah pikiranku mengembara, bayangan akan surga terus menggangu pikiranku. Entah sedang bermimpi atau bukan, ketika aku menghadiri pemakaman ibuku dan warga lainnya. Setelah penguburan selesai kulihat jasad ibuku tiba-tiba bagaikan diletakkan saat itu diantara langit dan bumi.

***

Pada suatu malam dimalam mengungsi ayah memanggilku seraya berkata.
“Anakku Aisyah, aku berfirasat bahwa aku adalah orang pertama diantara anggota keluarga kita yang tersisa yang akan terbunuh. Sementara itu, demi Allah, aku tidak melihat orang yang lebih mulia dari dirimu yang dapat aku titipi pesan sepeninggalanku nanti, pasalnya aku masih mempunyai hutang pada bibimu, maka lunasilah hutangku itu dan berbuatlah yang baik terhadap saudara-saudaramu.” Kata ayahku sambil seperti biasanya memeluk tubuhku dan membelai kepalaku
“Duhai ayahku, apa yang engkau bicarakan ini, jangan terlalu mempercayai sebuah firasat, siapa tau itu hanya godaan dari syetan jahanam yang hanya ingin mengelabuimu” Kataku mengingatkan ayah
“Tidak anakku, karena sebelum perang ini terjadi aku sering bermimpi tentang hal itu. Oleh karena itu ayah memohon padamu agar bersedia melunasi hutang ayahmu ini anakku”
Rasa sedih tiba-tiba menyelimutiku, bayangan akan ditinggal orang terkasih seketika menghampiriku dan tangiskupun pecah. “Duhai ayahku tercinta, kalaupun benar adanya bahwa engkau adalah orang pertama dalam keluarga kita yang akan terbunuh, maka anakmu ini tidak bisa berbuat apa-apa selain menjalankan amanah terkahirmu” Kataku tak kuasa untuk meneruskan kata-kata  
Dengan airmata yang menetes pula akhirnya ayahku berucap “Terimakasih anakku Aisyah, terimakasih, semoga Allah selalu melindungimu, amin”

Setelah berkata seperti itu, ayahku beserta seluruh laki-laki penduduk desa Sungai Jernih[1] pergi bertempur keesokan harinya. Kabar terakhir yang kudengar adalah ayahku benar-benar terbunuh. Kemudian akupun dibantu dengan warga yang lain mengubur jasad ayahku bersama dengan para syuhada lainnya di dalam satu liang. Seketika kulihat seekor burung berbulu putih berdiri disekitar liang. Subhanallah, aku tidak mengenali jenisnya yang langka itu dan ketika mayat ayahku dikuburkan malaikatpun memperdengarkan suaranya. Terdengar bacaan Al-Qur’an dari liang lahat itu, namun tak diketahui siapa yang telah membacanya yaitu ayat 27-30 surah Al-Fajr “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya, maka masuklah kedalam jama’ah hamba-hambamu dan masuklah kedalam surgaKu” Subhanallah, Allahu Akbar!

Akhirnya penyerbuan tidak berdasar itu akhirnya usai juga manakala dari satuan kepolisian dan TNI bangsa ini diperintahkan untuk membantu kami warga kampung sungai jernih. Suasana akhinya berangsur pulih seperti sedia kala, namun ada satu hal yang terus mengganjal dihatiku ketika aku sadar kalau jasad ayahku berada dalam satu liang dengan para syuhada lainnya. Ayat itu yang diperdengarkan oleh malaikat terus terngiang ditelingaku, Subhanallah, Maha Suci Allah, Allahu sAkbar!  



Note: Cerpen ini adalah cerpen pertamaku yang menang lomba di Kampus UMY Yogyakarta


[1] Nama sebuah sungai yang ada di Kabupaten Linggau Sumatera Selatan

Untaian Kata Sang Penari "KEMERDEKAAN"

Cuaca cukup panas siang ini, namun sesekali diselingi mendung yang datang tanpa diundang. Sesekali juga berderai rintik hujan membasahi mayapada. Perlahan deras, namun reda menghilang begitu saja. Hem, kiranya cuaca hari ini sedang bermain petak umpet saja kepada para penghuni bumi hehehe

Beragam rasa menghinggapi hati manakala cuaca berubah-ubah seperti ini. Namun tergantung para pemilik hati juga, mau bermanja-manja dengan cuaca ataukah melawan arus? Dan bila ditanyakan kepadaku, aku memilih apa? maka aku akan memilih menari dengan arransement musik penuh aksara. Damai, tenang lincah dan bersemangat.

Menari, begitu aku menyebut menulis dalam dunia mungilku ini. Aku sering menyebutnya begitu karena pada dasarnya aku dulu memanglah seorang penari. Meski bukan seorang penari profesional yang berhasil melanglang buana ke berbagai penjuru dunia, namun aku tetaplah pernah menjadi seorang penari. Dan aku yakin semua penari akan sepakat dengan kata-kataku. Bahwa, meski tak menari lagi dalam artian sesungguhnya namun jiwa penari itu akan selalu bersemayam dalam sanubari.

Menulis dan menari adalah dua dunia yang menyatu dalam dunia mungilku. Begitu juga dengan dunia-dunia lain yang perna aku singgahi ataupun sempat aku tekuni. Yang jelas, berbagai dunia itu telah memberi warna pelangi dalam hidupku. Indah sekali..........

Aku ingin menari kali ini, namun aku tak tau tarian apa yang hendak aku tarikan. Sekedar untuk meraba-raba tarian apa saja, aku tak bisa. Padahal jari jemariku berontak ingin pemanasan, dan tebak, inilah tarian sederhana yang bisa aku tarikan untuk turis-turis yang berkunjung ke negeriku.

Hem, aku jadi ingat, semalam aku membaca kitab detektif. Meski sedikit membingungkan kisahnya, namun menarik karena kisah seperti itu tentu akan membuatku makin cerdas lewat cara pemecahan kasusnya yang tidak bisa ditebak. Terlebih lagi, akhir kisah yang membuatku hampir salah terka. Benar-benar menarik membaca kitab seperti itu, dan sempat terbersit dihatiku untuk membuat kitab seperti itu. Namun masih aku urungkan karena kitab seperti itu tidaklah gampang. Terlebih aku tidak mempunyai pengalaman apa-apa tentang hal itu. Aku hanya seorang "PENULIS MERDEKA" dalam duniaku yang penuh "KEMERDEKAAN" ini.

Kitab, begitu aku menyebut buku, novel atau sejenisnya. Dan penyebutan Kitab mungkin hanya akan ada di dunia mungilku ini. Karena ini duniaku jadi aku bebas hendak menggunakan istilah apa. Aku bebas hendak menggunakan bahasa apa, karena ini duniaku, aku yang berkuasa disini. Dan kurasa kalianpun akan setuju dengan pendapatku.



Menari, aku ingin menari kawan
Lirikanku kemana aku sudi
Lenggokanku dimana aku mau
Kugoyang semasa ada alunan musik dalam jiwaku

Senyumku bukan dari warna gincu
Meski pipiku merona aku bukanlah manja
Parasku kawan, hanya paras yang bergegas memetik nafas 
Sampai tarikan terakhir yang aku sanggupi

Wangi melati dirambutku 
Tak lain tak bukan menebar kemerdekaan
Dan berhenti menebar bila semilir angin terhenti seketika
Seketika disaat aku tak lagi mampu menari

Tangisku kawan, bukan tangis biasa
Melainkan tangis yang menitik dari mata indah bola pimpong
Mata yang menyaksikan tiap detik kehidupan
Mata yang seringkali basah semaunya sendiri
Tak peduli, namun aku tetap akan menari

Aku adalah penari
Dan aku akan terus menari.............


Wednesday 28 May 2014

Contoh NAskah Drama Radio "Andai Waktu Dapat Kembali"

Dengan bangga, 103,3 Fm mempersembahkan, sandiwara radio “Andai Waktu Dapat Kembali”

Cerita ini hanya rekayasa belaka yang terinspirasi oleh cerita perjuangan seorang perempuan bernama R.A Kartini, sekiranya menyimpang dari cerita asli, tolong harap maklum.

Adapun tokoh-tokoh yang terlibat dalam sandiwara “Andai Waktu Dapat Kembali” adalah simbah sebagai Pak Sugeng, piko sebagai Abid, Dewi sebagai Mar, Aya sebagai Bu Nur, Tama sebagai Nurito. Peran pembantu, Hasan sebagai Ahmad, Fifi sebagai Diah, Tyas sebagai Wardani, Dara sebagai Ning, Lia sebagai Yuli.



Prolog

Hidup adalah suatu rangkaian perjalanan waktu dengan untaian peristiwa di dalamnya. Kebahagiaan dan kesedihan datang silih berganti dalam mengiringi cita dan cinta yang kita harapkan. Andai Waktu Dapat Kembali…kisah anak manusia yang hidup terkekang karena kentalnya budaya dan keadaan ekonomi yang pas-pasan sehingga cita-citanya tidak kesampaian. Keinginannya untuk menuntut ilmu ditentang oleh ayahnya. Bagaimana kisah selengkapnya tentang drama Andai Waktu Dapat Kembali, mari kita dengarkan bersama-sama…

Adegan I Mar, Ibu

Soundtrack / musik tradisional jawa
Sore itu dihalaman belakang rumah, Ibu sedang bercakap-cakap dengan Mar.

Ibu                   : “Ada apa to nduk, kok melamun saja? Ada masalah apa to? ”
Mar                  : “Ga ada apa-apa kok bu”
Ibu                   : “Ga ada masalah kok ekspresi wajah kamu jelek sekali seperti ini, apa ini ada hubungannya dengan perkataan bapakmu kemarin?
Mar                  : (menarik nafas sejenak kemudian dihembuskan) “Ga taulah Bu”
Ibu                   : “Mar…Bapakmu orangnya memang kolot, orangnya keras kepala, tapi percayalah nduk, bapakmu bersikap begitu karena memang adat istiadat kita yang sudah dari sononya begitu, kita ini orang jawa nduk, dan terlahir menjadi seorang perempuan yang harus nurut sama suami, ibaratnya dalam pepatah jawa mengatakan “wong wadon kui nduk, bebasane swargo nunut neroko katut”
Mar                  : “Tapi bu… apa salah kalau Mar ingin menuntut ilmu lebih tinggi lagi? “
Ibu                   : “Yo ndak to nduk, tapi ekonomi kita sepertinya tidak memungkinkan, perempuan itu harus 3 M (masak, macak, lan manak), perempuan pada akhirnya ya kembali ke dapur dan menjadi seorang ibu rumah tangga, yang hanya bisa ngurusin anak dan suami, dalam artian ya berbakti pada keluarga”
Mar                  : “Mar mengerti bu, Mar juga ingin jadi istri yang baik dan berbakti pada suami, tapi di sisi lain Mar juga ingin mencari pengalaman dan ilmu yang banyak, sapa tau suatu saat bermanfaat manakala Mar pingin cari kerja, ya to bu? “
Ibu                   : “Yang dikhawatirkan gini lo nduk, umurmukan sudah 22 tahun, kalau kamu ga cepet-cepet nikah, nanti kamu jadi perawan tua dan susah punya anak”
Mar                  : “Tapi bu…”
Ibu                   : “Sudahlah nduk, mending kamu turuti saja apa kata bapakmu, to maksud bapakmu untuk menjodohkanmu itu baik, ingat usiamu nduk”

Narator

Mar hanya membisu manakala mendengar penjelasan dari ibunya. Tak lama kemudian, dari dalam rumah terdengar suara bapak memanggil-manggil.  

Adegan 2, Ibu, Bapak

Lagu

Bapak              : “Bune…bu...bune, dimana to yo, dipanggil dari tadi kok ga nyaut-nyaut, bune…(sambil berteriak)
Ibu                   : “Ada apa to pak, kok teriak-teriak? “
Bapak              : “La salahnya, dari tadi dipanggilin kok ga denger”
Ibu                   : “Piye-piye, ada apa to? “
Bapak              : “Ndak, aku tu cuma mau tanya, rumah segede ini kok ga ada orangnya itu, pada kemana to? “
Ibu                   : “La wong cuma cari angin di belakang rumah kok pak…pak…pake teriak-teriak segala”
Bapak              : “Terus, Mar sekarang dimana? “
Ibu                   : “Ada dibelakang pak”
Bapak              : “Yo wes, suruh kesini saja, soalnya bapak ada perlu sama dia”
Ibu                   : “Sebentar ya pak, ibu panggilkan Mar dulu”
Bapak              : “Ho oh, cepet, ga usah lama-lama? “

Narator

Ibu pun beranjak pergi ke halaman belakang rumah untuk memanggil Mar. Dan tak lama setelah itu Mar datang untuk memenuhi panggilan bapaknya.

Adegan 3, Bapak, Ibu dan Mar

Lagu

Bapak              : “Rene to cah ayu, bapak mau ngomong sama kamu”
Mar                  : “Ada apa to pak, kok kelihatannya penting sekali? “
Bapak              : “Ya memang penting to nduk, inikan demi kebaikanmu”
Mar                  : “Masalah apa to?”
Bapak              : “Nduk, tadi bapak mampir ketempatnya pak lurah, kata pak lurah dia sudah setuju”
Mar                  : (menghela nafas) “Hah…mesti ini soal mas Bagas lagi? “
Bapak              : “Tak bilangin yo nduk, Bagas itu orangnya ganteng, pengusaha sukses. Kita itu… kalau mau mencari jodoh, harus melihat dari bobot, bibit dan bebetnya
Mar                  : “Tapi pak, kata temen-temenku, mas Bagas itu suka gonta-ganti pacar”
Bapak              : “Itu rak baru denger dari temen-temenmu”
Ibu                   : “Iya nduk, sapa tau temen-temenmu salah”
Mar                  : “Tapi bu, kalau itu benar, apa bapak sama ibu tega kalau Mar nanti sakit hati? Kalau nanti Mar jadi istrinya terus dia main serong, apa bapak ibu rela? (diam sejenak menarik nafas) Mar itu belum mau menikah, Mar masih kecil, Mar masih ingin meneruskan sekolah pak“ (berontak)
Bapak              : (marah) “Kamu sekarang sudah berani to melawan bapakmu, cah wedok dikandani kok ngeyel, pokoknya bapak ga mau tau, kamu harus terima pinangan Bagas anaknya pak lurah.
Mar                  : “Mar ga mau pak, Mar kan sudah bilang, Mar itu masih mau sekolah”
Bapak              : “Pokoknya kamu harus terima”
Mar                  : “Terserah bapak, pokoknya Mar tetap tidak mau dilamar ataupun menikah sama mas Bagas” (beranjak pergi menuju kamarnya dan membanting pintu)
Bapak              : “Dasar anak tidak tau terima kasih” (batuk-batuk karena sakitnya kumat)
Ibu                   : “Sudah to pak, sudah…ingat penyakitmu nanti kumat lagi”
Bapak              : (masih terbatuk-batuk)

Narator

Suasana rumah yang awalnya adem ayem mendadak panas. Mar dan bapaknya terlibat pertengkaran, karena perjodohan yang dilakukan oleh bapaknya. Perihal perjodohan dengan Bagas anak bapak lurah di desa geblakan, tamantirto, kasihan, bantul, Yogyakarta. Berita tentang lamaran itupun tersebar luas dengan cepat dan akhirnya menjadi bahan perbincangan penduduk geblakan.

Adegan 4, Tyas, Fifi, Dara

Lagu

Tyas                 : “Eh sudah tau belum?”
Dara                 : “Tau apanya?”
Fifi                   : “Iya nih, ada apa to?’
Tyas                 : “Ini lo, kabarnya mas Bagas anaknya pak lurah mau menikah lo?”
Dara                 : “Menikah? Masak sih?”
Tyas                 : “Iya”
Fifi                   : “Emang siapa to calonnya?”
Tyas                 : “Si Mar, anaknya pak Sugeng”
Dara                 : (sedikit mengejek) Ha…Si Mar, ga salah apa? Diakan cuma tamat SMA”
Fifi                   : “Iya, miskin lagi, apa pak lurah ga malu punya menantu dia”
Tyas                 : “Ya itu yang aku bingungkan, apa jangan-jangan Mar main guna-guna ya?”
Lia                   : “Ah kamu itu ada-ada saja, mana mungkin Mar begitu, bukannya memang dari dulu mas Bagas selalu mengejar-ngejar Mar”
Fifi                   : “Tapi Ning, sapa tau War benar”
Lia                   : “Ga mungkin, orang aku tau sendiri kalau Mar itu ga cinta sama mas Abid, Mar itu cuma pingin meneruskan sekolah tapi bapaknya tidak mengijinkan”
 Tyas                : “Sapa tau saja Mar berkata begitu cuma di depan kamu saja Yul, ya ga teman-teman?”
Semua              : “Iya, he eh”
Lia                   : “Pokoknya ga mungkin, aku tau siapa Mar, sudahlah, mending kita ngomongin yang lain saja, ga baik ngomongin orang, pamali?”
Tyas                 : “Yo wes, akukan bermaksud baik, aku cuma ingin kasih tau kalian saja kok” (sedikit ngambek dan ekpresi cemberut)

Narator

War, Ning, Diah dan Yuli pun mengakhiri perbincangan mereka menyangkut masalah pernikahan mas Bagas anaknya pak lurah. Sementara itu di sisi lain, Abid selaku pimpinan perusahaan jasa pariwisata terbesar di Jogja dan Nurito selaku kepala bagian penerimaan pegawai dan Ahmad selaku kepala bagian pemasaran dan konsumen berbincang-bincang di sela-sela waktu istirahat makan siang disekitar kantor mereka.

Adegan 5, Piko, Hasan, Fifi

Lagu

Piko                 : “Ahmad?”
Hasan               : “Ya ada apa pak?”
Piko                 : “Bagaimana perkembangan perusahaan kita saat ini?”
Hasan               : “Wah, saat ini perusahaan kita berkembang sangat pesat pak, banyak pengunjung yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang memanfaatkan jasa pariwisata kita”
Piko                 : “Oh ya?”
Hasan               : “Tentu saja pak”
Piko                 : “Lalu bagaimana dengan pelayanan yang kita lakukan, apa memuaskan bagi mereka?”
Hasan               : “Alhamdulillah selama ini tidak pernah ada komplaint pak, kalaupun seandainya saja ada, sudah barang tentu saya dan tim saya segera melakuan evaluasi dan perbaikan kualitas pelayanan kita”
 Piko                : “Baguslah kalau begitu, berarti menyangkut hal konsumen aman” (diam sejenak) “Terus kalau kamu Ito, bagaimana dari segi karyawan kita, apa ada yang tidak memuaskan dari kinerja mereka, atau malah kita butuh menambah karyawan lagi?”
Tama                : “Menurut saya, saat ini kita butuh tambahan karyawan pak, soalnya konsumen yang menggunakan fasilitas jasa pariwisata kita semakin meningkat sedangkan sumber daya manusia kita masih kurang”
Piko                 : “Benar begitu?
Tama                : “Benar pak, apalagi bila menyambut hari libur tiba, banyak sekali wisatawan yang datang ke jogja”
Piko                 : “Kira-kira kita butuh tambahan karyawan baru berapa?”
Tama                : “Mengingat sebentar lagi akan datang liburan panjang, sepertinya kita butuh tambahan karyawan 10 orang, 5 pegawai tetap dan 5 lagi itu freelance yang kapan kita butuh dia bisa Bantu kita”
Piko                 : “Ya sudah kalau begitu, segera saja kamu buat pengumumuman penerimaan pegawai baru perusahaan kita”
Tama                : “Baik pak”


Narator

Satu minggu berlalu semenjak pertengkaran Mar dan bapaknya. Pagi itu bapak Mar alias pak Sugeng sedang pergi ke sawah, sehingga yang ada dirumah tinggal Mar dan ibunya saja.

Adegan 6, Ibu, Mar

Lagu

Ibu                   : “Mar, kamu mau kemana?”
Mar                  : “Mau main ketempat Yuli bu, menghilangkan suntuk, sekalian cari informasi tentang lowongan pekerjaan”
Ibu                   : “Dengarkan ibu dulu to nduk?”
Mar                  : “Mar males bu, ibu selalu saja ngomong masalah yang sama”
Ibu                   : “Nduk, bapakmu itu orangnya keras, ibu berharap kamu mau menerima pinangan Bagas, jangan buat bapakmu marah terus Mar, kasihan nanti penyakit bapakmu semakin parah”
Mar                  : “Ya terserah, toh itu kemauan bapak sendiri”
Ibu                   : “Tapi bapakmu itu sakit keras nduk, mbok kamu turuti saja permiantaan bapakmu itu?”
Mar                  : “Mar tetap ga mau bu, Mar itu maunya sekolah, terus kalau sudah lulus mau bekerja dulu cari uang yang banyak, baru setelah itu menikah”
Ibu                   : “Tapi nduk, kitakan butuh biaya besar untuk mengobati penyakit bapak, Bagaskan pengusaha sukses”
Mar                  : “Maksud ibu?”
Ibu                   : “Ya…kalau nanti kamu jadi menikah dengan Bagas, paling ga kan bisa bantu-bantu pengobatan bapakmu”
Mar                  : “Jadi bapak dan ibu menjodohkan Mar itu untuk menguras hartanya mas Bagas?”
Ibu                   : “Bukan begitu nduk, mana mungkin bapak dan ibu setega itu, tapi kamukan tau kalau akhir-akhir ini penyakit bapakmu semakin parah saja, ibu khawatir kalau terjadi kenapa-kenapa sama bapak kalau tidak segera diobati”
Mar                  : “Ibu kok ngomong begitu to, bapak itu tidak bakal kenapa-kenapa, bapak itu cuma kecapean saja, makanya begitu, sudahlah bu, mending ibu ijinkan saja Mar meneruskan sekolah biar nanti bisa dapat pekerjaan layak dan gajinya gede, jadi bisa memenuhi kebutuhan keluarga kita, soal biaya sekolah biar Mar sambil mencari pekerjaan sampingan”
Ibu                   : “Tapi nduk…”
Mar                  : “Sudahlah bu, nanti saja kita bicarakan lagi, sekarang Mar mau ketempat Yuli, ga enak, soalnya dia sudah menunggu Mar dari tadi
Ibu                   : “Mar…
Mar                  : “Mar pamit dulu bu, assalamu’alaikum”
Ibu                   : “Wa’alaikumsalam”


Narator

Perlahan Mar meninggalkan rumahnya menuju ketempat Yuli sahabat dekatnya. Di rumahnya ternyata Yuli sedang mondar-mandir menunggu kedatangan Mar. Pasalnya sudah hampir satu jam Mar belum juga datang menemuinya.

Adegan 7, Mar, Yuli

Lagu

Yuli                  : “Mar kemana to, kok jam segini belum datang juga ya, aduh…”
Mar                  : “Assalamu’laikum”
Yuli                  : “Wa’alaikumsalam, akhirnya kamu datang juga to Mar, kemana saja to kamu kok baru datang sekarang?”
Mar                  : “Biasa Yul, diomeli sama ibukku soal mas Bagas anak pak lurah kita itu”
Yuli                  : “Mesakke tenan koe Mar…mar…, piye…sido ora ngelamar kerjo bareng karo aku?”
Mar                  : “Ya jadilah Yul, bosan menganggur dirumah terus”
Yuli                  : “Yo wes kalau begitu, surat lamarannya sudah kamu buat belum?”
Mar                  : “Sudah, tinggal dikirimkan saja”
Yuli                  : “Buruan lo Mar, waktunyakan tinggal 3 hari lagi, nanti kamu telat lo”
Mar                  : “Besok rencananya aku kirim Yul, sekalian belanja kepasar”
Yuli                  : “Yo apik kui, ojo ditunda-tunda lagi. Oh ya, wawancaranya tanggal 21 lo Mar, kamu bisa datang to?”
Mar                  : “Bisa”
Yuli                  : “Ntar berangkatnya bareng karo aku yo?”
Mar                  : “Gampanglah Yul, bisa diatur”
Yuli                  : “Tenan lo Mar, biar disana nanti enak ada teman ngobrolnya”
Mar                  : “Yo…yo…”

Narator


Mar wawancara kerja tapi ketika seleksi akhir gagal karena ijazahnya Cuma tamat sma, kemudian sakit bapaknya tambah parah, ortu nyesal karena tidak menyekolahkannya dan diapun menerima perjodohan. (seperti zaman siti nurbaya lagi)

#radio #drama 

Thursday 22 May 2014

Renungan Imaji 1 : Tangisan Hati

Lama juga tidak menulis kalimat-kalimat yang indah atau kalimat yang menyentuh hati, karena biasanya Rey cenderung menulis tentang info lomba hehhe. Mengingat saat ini banyak sekali lomba bertebaran dan menjanjikan hadiah yang luar biasa keren, dan yang terpenting saat ini sudah menjamur juga para kuters yang menanti info lomba sepetri yang seringkali Rey tulis. Dan kali ini Rey mencoba untuk menulis suatu kisah yang insya Allah menyentuh dan memberi pencerahan untuk kita semua. Kisah ini Rey beri judul "Tangisan Hati". Selamat membaca dan semoga kisah ini bisa bermanfaat untuk membuat banyak hati ...........

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Alkisah, hiduplah sepasang suami istri yang baru saja menematkan janji seumur-sehidup mereka dihadapan Sang pemberi hidup yakni Tuhan YME. Sebut saja nama mereka adalah Rehan dan Reyna. Mereka saling mencintai, itulah mengapa mereka mau melangkah jauh ke jenjang pernikahan. Toh, itu juga yang kebanyakan dilakukan oleh orang ketika telah menjalin hubungan yang serius.




Hari berganti hari, minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun. Tak terasa 5 tahun sudah pernikahan mereka terlalui. Dan dalam kurun waktu 5 tahun itu pulalah Reyna memendam cintanya pada Rehan. Dia tak pernah mau menunjukkan, karena ia takut Rehan akan besar kepala dan memperlakukan ia sesuka hati. Seperti kebanyakan rumah tangga lain, banyak suami yang begitu. Mereka merasa bangga dicintai dan akhirnya menepiskan rasa cinta sang istri dan kemudian pergi begitu saja setelah bosan. Akhirnya, Reyna malah seringkali bersikap tidak menyenangkan pada Rehan. Tingkah Reyna selalu terkesan menguji kesabaran Rehan.

Namun ternyata saudaraku, tidak demikian dengan Rehan. Dia begitu mencintai Reyna dengan tulus dan terbuka. Setiap saat bersama Reyna, dia selalu menunjukkan rasa cintanya itu, entah dengan hanya memberi sebuah pelukan, kecupan dikening atapun hanya sekedar tersenyum, menggandeng ataupun menggenggam tangan Reyna istrinya, semua itu selalu ia lakukan. Karena Rehan selalu merasa ketakutan bila kehilangan istrinya, itulah mengapa ia selalu ingin mengungkapkan betapa besar cintanya pada Reyna. Dan yang terpenting, ia selalu berdo'a pada Tuhan.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari pertama setelah pernikahan mereka dimulai kurang asyik karena Reyna bangun siang dan tidak membuatkan sarapan untuk Rehan ketika akan berangkat kerja. Namun karena sabar Rehan hanya berkata "Tidak apa-apa sayang, nanti aku bisa sarapan dikantor". Lantas sepulang dari kantor Reyna malah memasak makanan yang tidak disukai Rehan, padahal seharusnya Reyna tau apa saja makanan yang ia suka ataupun tidak. Namun lagi-lagi Rehan sabar, tersenyum dan berkata "Wow, masakanmu kali ini sepertinya menantang sekali sayang, aku tidak sabar mecobanya?".Tapi saudaraku, ternyata dikedalaman malam yang sunyi dan sepi, saat Reyna telah tertidur lelap ternyata Rehan berdo'a pada Tuhannya, dan malaikat menyaksikan do'a itu terucap dari mulut Rehan.

"Ya Rabb, pagi ini istriku bangun siang dan tidak membuatkan sarapan untukku. Padahal aku sangat ingin bisa berbincang-bincang dengannya sembari sarapan bersama. Malam ini pun istriku memasakkan makanan yang tidak aku suka. Tapi tidak apa-apa ya Rabb, mungkin istriku lelah karena pesta pernikahan kami dan lupa makanan apa yang tidak bisa aku makan. Aku tau, istriku sudah bersusah payah membuatnya, jadi mules yang kuderita rasanya seimbang dengan jerih payahnya. Ya Rabb, mampukan aku menghargai semua yang dilakukan oleh istriku dan jangan biarkan aku menyakiti hatinya, aaamin."

Tahun kedua pernikahan mereka pun terlewati. Mereka mempunyai seorang anak yang diberi nama Zaskia. Cantik sekali. Semenjak ada Zaskia Reyna semakin tidak menghiraukan Rehan dan fokus mengurusi anak. Reyna tak lagi melakukan kebiasaan bersama-sama dengan Rehan, seperti membaca buku dan menonton tivi bersama. Bahkan seringkali Reyna menolak untuk dipeluk ataupun dicium oleh Rehan. Pernah juga suatu hari Reyna marah besar ketika tau Rehan menggendong Zaksia tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Padahal Rehan juga tahu kalau Reyna melakukan itu karena peduli pada kesehatan anak mereka. Rehan pun kaget, namun lagi-lagi dia hanya tersenyum. Tapi saudaraku, ternyata dikedalaman malam yang sunyi dan sepi, saat Reyna telah tertidur lelap ternyata Rehan berdo'a pada Tuhannya, dan malaikat menyaksikan do'a itu terucap dari mulut Rehan.

"Ya Rabb, engkau tahu, betapa sedihnya aku hari ini. Semenjak Zaskia lahir, aku makin kehilangan begitu banyak waktu dengan istriku tercinta. Aku sangat merindukan saat-saat indah kami ya Rabb. Saat aku memeluknya. Menciumnya. Menggandeng dan menggenggam tangannya. Membaca. Menonton tivi. Bercanda bersama. Bahkan mencium keningnya ketika ia hendak tidur. Tapi tak apa-apa, aku yakin dia begitu capek mengurusi rumah dan anak. Hanya saja, aku rindu masa-masa itu ya Rabb, biarkan ia selalu tertidur dalam pelukanku karena aku begitu mencintainya, aaamin."

Masuk ke tahun kelima pernikahan Rehan dan Reyna. Suatu pagi Reyna lupa memasak makanan kesukaan Rehan dihari ulang tahunnya. Reyna malah sibuk belanja dan lupa kalau Rehan sangat suka dibuatkan Brownies setiap tahun dihari ulang tahunnya. Reyna juga lupa menyetrika kemeja yang hendak ia pakai ke kantor. Karenanya Rehan telat masuk kantor karena Rehan terpaksa menyetrika sendiri kemejanya. Reyna tau itu kesalahannya namun ia hanya cuek dan mengganggapnya hal yang biasa saja.Tapi saudaraku, ternyata dikedalaman malam yang sunyi dan sepi, saat Reyna telah tertidur lelap ternyata Rehan berdo'a pada Tuhannya, dan malaikat menyaksikan do'a itu terucap dari mulut Rehan.

"Ya Rabb, Untuk pertama kalinya Reyna istriku lupa membuatkan brownies kesukaanku, dihari ulang tahunku. Padahal aku sangat menyukai kue buatannya, buatan istriku tercinta. Tiap kali menikmati kue buatannya membuatku bersyukur karena telah memiliki istri sepertinya, yang pinter memasak dan dengan begitu aku bisa merasakan cintanya padaku. Namun tahun ini aku tidak mendapatka moment yang selalu kunanti itu. Tapi tidak apa-apa, mungkin masih banyak hal penting lainnya ketimbang membuatkan brownies kesukaanku. Paling tidak aku mendapatkan senyumnya pagi ini. Ampuni aku ya Rabb, karena pagi ini aku jadi lupa tersenyum padanya karena aku terlalu sibuk menyetrika bajuku dan memikirkan presentasi kantor. Sepertinya dia lupa, padahal semalam aku sudah meminta tolong padanya. Ya Rabb, jangan sampai aku melampiaskan rasa kesalku padanya, aaamin."

Tahun ke enam pernikahan mereka pun terlewati. Untuk pertama kalinya Reyna menampar wajah Rehan dan menyalahkannya habis-habisan ketika Zaskia anaknya panas sepulang berenang dan akhirnya dirawat dirumah sakit. Reyna bahkan mengancam akan meninggalkan Rehan bila terjadi sesuatu pada Zaskia. Reyna sebenarnya melihat genangan airmata di mata Rehan, namun emosinya lebih menguasai sehingga dia tak mengacuhkan perasaan Rehan. Tapi saudaraku, ternyata dikedalaman malam yang sunyi dan sepi, saat Reyna telah tertidur lelap ternyata Rehan berdo'a pada Tuhannya, dan malaikat menyaksikan do'a itu terucap dari mulut Rehan.

"Ya Rabb, tadi untuk pertama kalinya Reyna menamparku. Belum pernah bersikap dan berkata sekasar itu padaku. Tapi tidak apa-apa ya Rabb, Reyna begitu karena terlalu khawatir pada anak kami. Tapi Rabb, kalau aku boleh jujur, sejatinya aku sangat terluka karena sikapnya hari ini. Saat ia mengancam ingin meninggalkanku. Padahal engkau tau bahwa dia adalah belahan jiwaku ya Rabb, dan aku begitu mencintainya. Jangan kabulkan kata-katanya ya Rabb, aku tak apa tak dibuatkan sarapan ataupun kue ulang tahun, asal dia tidak meninggalkanku. Tak apa, tak apa, asal dia mendapat ketenangan dan aku akn sangat merasa bersyukur sekali. Sembuhkanlah anak kami ya Rabb, aaamin."

Tahun ketujuh pernikahan mereka Reyna semakin menjaga jarak dengan Rehan semenjak kelahiran anak kedua mereka Fatih. Reyna benar-benar tak pernah menemani Rehan makan malam bersama, bahkan Reyna pun menjual kalung pemberian Rehan tanpa izin terlebih dahulu. Katika Rehan mengetahui hal itu, Reyna tau Reha menahan amarah, namun Reyna malah berdalih kalau kalung itu tidak ia jual, hanya ia tukar dengan yang lebih baru. Tapi saudaraku, untuk kesekian kalinya dikedalaman malam yang sunyi dan sepi, saat Reyna telah tertidur lelap ternyata Rehan berdo'a pada Tuhannya, dan malaikat menyaksikan do'a itu terucap dari mulut Rehan.

"Ya Rabb, aku begitu kesepian melewatkan makan malam hanya sendirian seperti ini. Aku begitu rindu kebersamaan bersama istriku. Rindu ingin bercerita dan mengobrol lama dengannya. Engkau taukan kalau ia adalah penghiburku untuk melepas kepenatan sepulang bekerja. Tapi tidak apa-apa Fatih tentu lebih membutuhkan perhatian Reyna ketimbang aku. Lagipula kadang-kadang Zaskia juga bersedia menemaniku. Hanya saja, kalau aku boleh meminta padaku ya Rabb, tolong jangan biarkan aku memendam sakit hati pada istriku karena ia telah menjual kalung pemberianku tanpa izin. Karena begitu lamanya aku menabung demi menghadiahkan untuknya, sebagai tanda cinta kasihku padanya karena telah setia menemaniku sejauh ini. Ampuni aku ya Rabb bila tadi aku sempat berpikir untuk memarahinya. Ampuni aku"

Semenjak tahun ketujuh, Reyna tak lagi mengindahkan suaminya. Ia tak lagi membelai kepalanya Rehan apalagi mencium kening Rehan sebelum berangkat kekantor. Padahal Reyna tahu, apabila dia lupa melakukan itu, pasti Rehan kembali lagi kerumah siang hari demi mendapatkan itu semua. Karena Rehan tidak akan pernah merasa tenang sebelum istrinya melakukan itu semua, apalagi ini juga kali pertama Reyna tidak mengatakan "Aku Cinta Padamu" pada Rehan. Karena peristiwa lupa itulah yang membuat Rehan jadi tidak konsentrasi ketika menyetir dan akhirnya mengalami kecelakaan.

Rehan mengalami pendarahan hebat dan membuatnya tidak sadarkan diri hinga berhari-hari lamanya. Mendengar dan melihat kejadian itu jiwa Reyna benar-benar terguncang dan terpukul. Ia baru sadar kalau ia lupa mengucapkan "Aku Cinta Padamu" pada suaminya pagi ini. Ia juga lupa membelai kepala dan mencium kening suaminya. Padahal ia sangat tahu kalau suaminya selalu ada untuknya. Selalu sabar meladeni tingkahnya dengan tersenyum. Karena begitu sedih dan tak henti menangis, Reyna pun tertidur.

Dalam tidurnya ia bertemu seorang kakek tua yang mengaku sebagai malaikat. Ternyata malaikat itu adalah malaikat yang selalu setia mendengar do'a Rehan pada Tuhannya. Malaikat itupun mengajak Reyna melihat semua adegan ketika Rehan berdo'a. Dan melihat itu semua, tak henti-hentinya Reyna menangis karena melihat ketulusan cinta suaminya yang selalu mendo'akan yang terbaik untuknya. Dia baru tau betapa suaminya tak pernah menyalahkannya, meski dalam do'a sekalipun. Rehan justru menyalahkan dirinya sendiri.

Saat terbangung, tak henti pula Reyna menggenggam jemari tangan suaminya dan berkata berkali-kali "Aku Cinta Padamu, Mas Rehan. Aku Cinta Padamu Mas, Aku Cinta Padamu. Maafkan aku... dan jangan tinggalkan aku mas? Aku tak bisa hidup tanpamu, dan aku berjanji tidak akan pernah lupa lagi mengucapkannya. Aku berjanji tidak akan pernah mengabaikan perasaan dan harga dirimu lagi? Aku Cinta Kamu Mas, Aku Cinta Kamu...."

----------------------------------------------------------------------------------------------------



Renungan....

Saudara-saudaraku, coba kita renungkan....
Betapa banyak orang yang menjadi seperti Reyna tanpa sadar. Yang mengabaikan perasaan pasangan demi kepentingan diri kita sendiri atau ketakutan kita sendiri yang sebenarnya tidaklah penting. Sadarlah, jangan sampai sesuatu seperti yang dialami Rehan menimpa orang-orang yang kita sayangi. Iya kalau masih diberi kesempatan untuk bertemu, andai nyawa terpisah bagaimana kita akan bersikap? Menyesal dan tangispun tak ada gunanya dan tak akan mengembalikan orang yang kita kasihi. Oleh karena itu, jangan sia-siakan masa yang kalian lewati. Lakukan yang terbaik dan nikmati dengan penuh keindahan. Mencintailah seperti Rehan. Cinta yang sejati. Cinta yang benar-benar tulus.

Salam dari dunia imaji, Rey Samudra

Wednesday 21 May 2014

Selfie Photo Contest Puru Puru Ko (Deadline 15 Juni 2014)

Cihui..............
Ada selfie photo kontes lagi nich guys...
Dan kali ini datangnya dari Minuman Puru Puru Ko


Caranya gampang banget
a. Kamu tinggal photo selfie bersama minimal 2 botol Puru Puru Ko saat kamu sedang beraktivitas dan dengan waktu yang menurut kamu paling cocok buat minum Puru Puru Ko. Jangan lupa photo dengan gaya paling kreatif ya?
b. Kemudian upload photo selfie kamu ke fanspage Puru Puru Ko dengan caption yang menarik. Photo tidak harus sendiri, bisa juga minta di photoin yang penting oke dan kelihatan gaya kerennya
c. Tulis keterangan photo dengan melanjutkan kata-kata ini "Saat Paling Tepat Menikmati Puru Puru Ko adalah saat......"
d. Pasang photo kalin itu sebagai photo profile picture facebook atau instagram (purupuruko_id) kalian selama periode berlangsung
e. Phot di upload paling lambat tanggal 15 Juni 2014

Hadiah
1. Juara 1: Acer Iconia
2. Juara 2: SonicGear Speaker
3. Juara 3: Phillips Headphone
4. Juara Selfier (Juara photo dengan botol Puru Puru Ko terbanyak): Uang tunai Rp.200.000

Pada mau dapat hadiah kan? udah asyik minum Puru Puru Ko dapat hadiah lagi kalau menang kontesnya
Makanya buruan ikutan..................

Info lebih lanjut silahkan kunjungi facebook Puru Puru Ko di https://www.facebook.com/Purupuruko?ref=ts&fref=ts

sumber

Monday 19 May 2014

Film Queen In Hyun's Man

Hem bicara soal Korea, selain suka soal fashion dan menu makanannya maka yang juga Rey suka adalah film dramanya yang keren-keren hehehe pasti pada banyak yang setuju sama Rey deh soal yang satu ini?


Kali ini ada film yang akan coba Rey review setelah semalam sukses selesai ditonton. film ini berjudul "Queen In Hyun's Man". Sebuah film yang berlatar belakang dua era jaman yang berbeda, alias masa lampau dan masa kini. Pokoknya, film ini keren, karena ini salah satu film yang berhasil membuat Rey penasaran. Dari awal nonton sampai akhir selalu penasaran dan menebak-nebak bagaimana jalan cerita per episodenya. Yuk disimak aja.........

Judul Film                       : Queen In Hyun's Man
Genre                             : Romance
Episode                          : 16
Broadcast Network        : tvN
Penulis Naskah               : Song Jae-Jung
Sutradara                       : Kim Byung-Soo

Pemeran
                     - Ji Hyun Woo       : Kim Boong-Do
                     - Yoo In-Na          : Choi Hee-Jin
                     - Kim Jin-Woo      : Han Dong-Min
                     - Ga Deuk-Hi        : Jo Soo-Gyung
                     - Park Young-Rin  : Yoon Na-Jung
                     - Jo Dal-Hwan       : Chun-Soo
                     - Eom Hyo-Seop   : Min Am
                     - Lee Kwan-Hoon : Ja-Soo
                     - Jin Ye-Sol           : Yoon-Wol
                     - Ji Nam-Hyuk       : Han-Dong
                     - Seo Woo-Jin       : King SookJong
                     - Kim Hae-In         : Ratu Inhyun
                     - Choi Woo-Ri      : Selir Kerajaan Jang
                     - Kim Won-Hae    : Eunuch Hong


------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sinopsis:
Alkisah, Kim Boong-Do adalah seorang sarjana yang datang dari masa Joseon. Tepatnya dari era King Suk-Jong. Ia mendukung kembalinya Ratu Inhyun karena sang ratu difitnah oleh jang Heebin sehingga sang ratu terguling dan melepaskan jabatannya sebagai ratu raja Sukjong. Itulah mengapa akhirnya seluruh keluarga Kim Boong-Do dibunuh, bahkan ratu In Hyun pun hampir terbunuh namun ia berhasil menyelamatkan sang ratu. 

Disisi lain, karena merasa jiwa Kim Boong-Do selau terancam, diam-diam Yoon-Wol jatuh hati dan selalu berdoa'a di kuil dihadapan patung Budha untuk keselamatan dan kebahagiaan Kim Boong-Do setiap malam. Hanya cara itulah yang bisa ia lakukan karena derajat mereka berbeda. Karena melihat keteguhan dan ketulusan hati Yoon-Wol, biksu penjaga kuil pun tergerak hatinya dan memberikan Talisman kepada Yoo-Wol dan diberikan pada Kim Boong-Do. Talisman inilah yang mengawali kisah petualangan Kim Boong-Do di dunia modern.

Kisah film ini bermula ketika tanpa di duga Kim Boong-Do terdampar dimasa kini akibat kesaktian dari sebuah jimat yang ditulis dengan tinta merah diatas selembar kertas berwarna kuning yang disebut-sebut sebagai Talisman dalam film ini, manakala ia hampir terbunuh oleh seorang pembunuh bayaran disebuah perpustakaan kerajaan. Dalam kondisi terdesak dan hampir tertujah pedang sang pembunuh bayaran, tiba-tiba Kim Boong-Do menghilang dan terdampar ke tahun 2012. 

Kim Boong-Do melakukan perjalanan 300 tahun ke depan, yakni ke jaman kini, jaman modern Seol. Tentu saja Kim Boong-Do bingung, bahkan ia mengira kalau ia telah mati dan berasa dialam baka. Saat kebingungan itulah ia bertemu Choi Hee Jin, seorang aktris yang mengharapkan kebangkitan karirnya lewat perannya sebagai Ratu In Hyun dalam sebuah drama tivi yang tengah melihat proses pembuatan film. Kim Boong-Do bingung melihat cara berpakaian Choi Hee-Jin berikut alat-alat pengambilan gambar film, sedang Choi Hee-Jin bingung dengan cara berpakaian Kim Boong-Do yang jadul, dan sempat dikira pemeran film juga oleh Hee-Jin.

Di satu sisi Kim Boong-Do tidak mengenal hp, pakaian, mobil, uang, dan tidak memiliki tanda pengenal dan sebagainya karena dijamannya berbeda dengan jaman sekarang. Di sisi lain Choi Hee-Jin lah yang membatu dia mengetahui banyak hal. Begitulah kisah mereka yang berselang seling dari jaman dulu dan jaman sekarang. Mungkin ini yang disebut sebagai cinta pada pandangan pertama. Dan karena bantuan Choi Hee-Jin lah Kim Boong-Do mengetahui sejarah tentang kisah hidupnya, itulah yang menyebabkan dia selalu bolak-balik dari jaman dahulu ke jaman sekarang demi menjaga orang-orang yang dia sayangi baik masa lalu atau masa kini.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekilas tentang pemain utama
1. Yo In-Na (Choi Hee-Jin). Aktris biasa yang beruntung mendapatkan peran sebagai Ratu In Hyun di tivi drama yang berjudul "New Jang Heebin" dan yang membuat ia jengkel adalah karena pemeran Raja Sukjong adalah mantan pacarnya. 


2.Ji Hyun-Woo (Kim Boong-Do). Seorang Sarjana dari era Joseon yang keluarganya semua terbunuh karena konspirasi. Ia satu-satunya yang selamat dan menjadi pendukung Ratu In Hyun yang terguling karena fitnah. Ketika berencana mengembalikan posisi ratu seperti semula ia malah ter-telportasi ke jaman modern. Karena inilah ia bertemu dengan Choi Hee-Jin.


3.Kim Jin-Woo (Han Dong-Min). Mantan pacar Choi Hee-Jin yang tengah jadi idola. Han Dong-Min adalah seorang playboy dengan daftar skandal romantis bermil-mil baik dari dunia selebritis, dunia akting ataupun musik pop. Dalam serial drama berjudul "New Jang Heebin" ia dipasangkan dengan mantan pacarnya itu. Di drama tivi ini ia berperan sebagai Raja Sukjong. Tentu ini yang membuat aneh, seorang aktor dipasangkan dengan mantan pacarnya. 

4.Ga Deuk-Hi (Jo Soo-Kyung). Seorang teman serumah yang sekaligus jadi manajer Choi Hee-Jin. Dalam film ini dia selalu dibuat sibuk karena ulah Choi Hee-Jin yang terkadang tidak menghiraukan nasehatnya. Belum lagi pusing dengan semua cerita Hee-Jin yang terkesan tidak masuk akal tentang sosok Kim Boong-Do. Namun, pada dasarnya dia adalah manajer yang baik.


5.Jin Yee-Sol (Yoon-Wol). Saingan Choi Hee-Jin dalam mendapatkan hati Kim Boong-Do. Karena konspirasi dan keluarganya juga terbunuh, ia bertahan hidup dan menjadi wanita pemain musik ditempat hiburan. Dalam film ini, ia digambarkan sebagai seorang gisaeng yang jatuh hati pada Kim Boong-Do. Dia jugalah yang selalu mendo'akan keselamatan dan kebahagiaan Kim Boong-Do di kuil di hadapan patung Budha. Dari dia jugalah Kim Boong-Do mendapatkan Talisman ajaib. Namun hatinya terluka ketika Kim Boong-Do menyukai Choi Hee-Jin.



Kiranya itu gambaran singkat tentang film berjudul "Queen In Hyun's Man. Kalau penasaran bisa langsung tonton saja filmnya di link oke Rey yang berjudul "Watch Drama Online". Selamat menonton.............

Sunday 18 May 2014

Catatan Hati Yang Cemburu

Berbicara soal cemburu, biasanya yang terpikir dibenak banyak orang adalah yang berkonotasi negatif. Semisal, cemburu karena adanya penghianatan atau perselingkuhan. Atau bisa jadi juga cemburu karena kurang diperhatikan dan lain sebagainya.

Cemburu adalah perasaan yang sangat manusiawi, bahkan bayi dan hewan pun bisa merasakan cemburu karena cemburu juga di identikkan dengan tanda cinta. Selain itu, banyak ragam cemburu yang berkembang di masyarakat, diantaranya: cemburu yang ringan-terkadang mengusik dan tidak dapat dihindarkan, cemburu yang menyedihkan dan rasanya teramat dalam, juga ada cemburu yang sulit dipercaya dan tidak terpikir dibenak sebelumnya.

Namun tahukah anda bila cemburu hadir ternyata ada beberapa perubahan yang dirasakan oleh tubuh. Tapi harus di ingat, cemburu berbeda dengan iri. Iri adalah perasaan ingin memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain misalnya mobil bagus dll. Sedangkan cemburu merupakan perasaan ingin melindungi apa yang menjadi milik kita atau yang kita pikir milik kita.

Meski cemburu sering dikaitkan dengan perasaan hati, sesungguhnya cemburu juga melibatkan bagian otak kiri yang berkaitan dengan emosi. Selain itu ada juga faktor hormonal, terutama hormon dopamin yang berkaitan dengan perasaan gembira. Cemburu juga berperan dalam mengaktifkan respon tubuh terhadap stress, dan akibat meningkatkan hormon stress akan memicu peningkatan reaksi darah tinggi dan detak jantung bertambah cepat. Jadi tak salah bila orang yang cemburunya terlalu berlebihan cenderung seperti sakit jiwa. Itu akibat tingkat stressnya terlalu tinggi sehingga tidak dapat berpikir dengan Jernih.

Seperti yang sering terjadi atau kita lihat di televisi, ada orang yang cemburu lalu malah membunuh pasangannya. Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak bisa mengontrol emosi mereka akibat terkontaminasi rasa cemburu. Padahal sebenarnya cemburu juga rasa yang dibutuhkan untuk membuat sebuah hubungan makin indah, yang terpenting tahu kadarnya dan tahu apakah kita pantas untuk cemburu. Karena sejatinya cemburu adalah rasa yang juga indah dan berfungsi untuk memotivasi diri melindungi apa yang menjadi milik kita. Jadi beruntungnya jika kita memiliki rasa cemburu yang hanya melintas sesaat dan anggaplah bahwa "Cemburu Adalah Rindu Yang Kurang Beruntung"
---------------------------------------------------------------------------------------------------



Kasih....
Aku ingin tua bersamamu
Menikmati hidup yang penuh cinta bersama orang-orang yang kita kasihi..
Meneruskan perjuangan tanpa rasa takut
Mengemban misi para Peri.........

Kasih....
Bakarlah aku dengan api kerinduan
Karena aku teramat mencintaimu 
Kau bisa memberiku apapun tanpa cinta
Tapi kau tak akan pernah bisa mencintaiku tanpa memberi
Karena sejatinya kebohongan tidak akan menyakitiku
Kecuali diucapkan oleh orang yang aku percaya dan kasihi

Kini aku mencumburuimu dalam sabar
Kelak bila aku benar-benar ditakdirkan untuk memilikimu
Maka itu adalah anugerah terindah dari Tuhan atas kesabaranku

---------------------------------------------------------------------------------------------------

sumber




Saturday 17 May 2014

Lomba Menulis Cerpen, Puisi, dan Novel Total Hadiah 40 Juta Rupiah



PersyaratanUmum Lomba
1. WNI berusia 14 - 35 Tahun.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD, diperbolehkan juga menggunakan kiasan asing dan / masa kini. Gunakan glosarium bila perlu
3. Naskah wajib karya asli, bukan terjemahan ata saduran dan tida mengandung SARA, judi dan melanggar Undang-undang yang berlaku. Dibuktikan dengan surat pernyataan yang telah di download
4. Naskah diketik rapi dengan Microsoft Word, Arial, font 12 untuk isi serta judul font 16 dipertebal/bold, ukuran A4, margin 3cm /1.18 inchi, spasi 1,5
5. Panjang naskah 20-60 halaman serta buat juga sinopsis dalam file yang berbeda sebanyak 1 lembar saja.
6. Semua naskah dilampiri formulir asli penulis dan surat pernyataan yang sebelumnya telah di download di link INI
7. Tema Lomba "LOVE THE REASON" dengan subtema bebas seperti : Cinta Negara, Cinta Keluarga, Cinta Sahabat, Cinta Sejati, dll.
8. Untuk puisi peserta boleh mengirimkan maksimal 10 naskah puisi terbaiknya. Untuk cerpen maksimal 5 naskah dan novel maksimal 3 naskah saja.
9. Hak terbit sepenuhnya milik pihak Terbit Media. Pihak Terbit Media juga berhak mengganti judul serta menyunting naskah tanpa mengubah isi dari penulis tulis.
10. Keputusan juri mengikat. tidak dapat diganggu gugat dan peserta tidak boleh mengirimkan surat menyurat untuk kepentingan pribadi.
11. Lomba ini tertutup bagi karyawan Terbit Media berserta keluarga serta dewan juri terkait.
12. Biaya pendaftaran per-1 naskah Rp.30.000, ditransfer melalui nomor rekening BCA 19.2008.9697 a.n. Andika Faris atau nomor rekening BNI 0281.69.2341. a.n. Andika Faris 
13. Konfirmasi pendaftaran jika telah melakukan transfer melalui sms ke nomor  0838 5307 5757 dengan format: nama rekening pengirim#3 digit terakhir nomor rekening#kategori lomba#nama penulis(peserta). Contoh: Aryani Putri#705#Novel#Dwi Lestari 
14. Naskah dikirim melalui email kas@terbit.org dan cc ke terbitmedia@gmail.com

Dealine 17 Juni 2014

Info detail tentang persyaratan lomba yang lain silahkan klik http://terbit.org/lomba-menulis-puisi-cerpen-novel-love-the-reason-2014/#sthash.g9ms0iGM.dpbs

sumber 




Cara Cek Menu Catatan di Facebook Versi Terbaru 2020

Halo semuanya apakabar? Lama ya tak jumpa. Oh ya, kali ini Rey akan berbagi pengalaman dengan kalian mengenai kejadian yang baru saja Rey al...