Hem… baru baca judulnya aja mungkin kalian udah penasaran. Atau paling tidak langsung kebayang negeri Arab
lantaran nama kerupuknya kan?
Tapi tenang gan, ada sejarahnya kenapa ane membuat judul seperti itu.
Bicara soal kerupuk, ane yakin pada tau semua kan? Karena kerupuk
adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan
perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum
dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan
minyak goreng yang banyak. Kerupuk bertekstur garing
dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng dan
gado-gado.
Jenis kerupuk yang
paling umum dijumpai di Indonesia
adalah Kerupuk udang dan kerupuk ikan. Harga Kerupuk relatif murah seperti
kerupuk aci atau kerupuk melarat hanya dibuat dari adonan sagu dicampur garam,
bahan pewarna makanan, dan vetsin. Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan
yang belum digoreng. Kerupuk kulit dan Kerupuk ikan dari jenis yang sulit
mengembang ketika digoreng biasanya dijual dalam bentuk sudah digoreng karena
krupuk perlu digoreng sebanyak dua kali. Kerupuk perlu digoreng lebih dulu
dengan minyak goreng bersuhu rendah sebelum dipindahkan ke dalam wajan berisi
minyak goreng
panas.
Terus pada tau ga sejarah tentang kerupuk? Ini
dia sejarahnya gan, Konon sejarah dari krupuk diambil dari kisah nyata tentang
keluarga miskin yang memiliki banyak anak. Tapi masih belum jelas, cerita ini
berasal darimana. Sehingga untuk bertahan hidup mereka rela makan nasi dengan
lauk sawut (ketela pohon yang diserut/diparut/pasrah). Awal pembuatan sawut,
yaitu pertama-tama ketela pohon diparut kemudian diberi air. setelah itu,
parutan ketela pohon yang tercampur air diperas dan diambil sarinya. lalu
diendapkan. kemudian endapan tersebut dijemur dan jadilah tepung tapioka. lalu
tepung tersebut diolah menjadi krupuk, yang disebut juga krupuk samilerr.
Hem, kerupuk itu memang enak banget menurut ane.
Kalau makan terus ada kerupuknya rasanya tu marem banget alias manteb tenan.
Terus kenapa judul thread ane kok kerupuk Padang Pasir? Ini tak lain karena
berdasarkan pengalaman ane sendiri ketika liburan di Pare Kediri sekitar tahun
2005. waktu itu ane lagi jalan-jalan ketempat teman ane, dan ketika itu ada
yang tengah menjajakan kerupuk, nama kerupuk itu unik menurut ane, yakni
“Kerupuk Pasir”, setelah ane tanyakan kenapa namanya begitu, kata itu bapak karena
menggoreng kerupuknya menggunakan pasir. Alhasil yang langsung terpikir
dikepala ane ya sebutan itu “Kerupuk Padang Pasir” xixixixi
Selain itu, karena menggorengnya menggunakan
pasir, kerupuk ini seringkali juga dinamai kerupuk miskin. Mungkin karena
kesannya pasir lebih murah ketimbang minyak goring hehehehe padahal pasir yang
digunakan untuk menggoreng kerupuk bukan pasir sembarangan. Pasir tersebut
berasal dari pantai, dan sudah dibersihkan terlebih dulu. Dengan demikian,
pasir pun tak akan menempel pada kerupuk saat proses penggorengan. Selain itu,
untuk bisa memperoleh pasir tersebut, para pengusaha kerupuk membelinya dari
pihak lain, bukan memungut begitu saja. Dengan begitu, ada ongkos yang harus
dikeluarkan, sama seperti ketika harus memperoleh minyak goreng. Karena
menggunakan pasir, kerupuk yang dihasilkan memiliki citarasa tersendiri. Baunya
lebih harum dan rasanya pun lebih gurih. Yang tak kalah penting, kerupuk miskin
ini tahan lebih lama. Sebab tidak mudah apek karena tak mengandung minyak.
"Selain itu juga tanpa kolesterol, jadi lebih sehat
Dan yang tak kalah membuat ane takjub adalah
ternyata para pengusaha kerupuk PAdang padang pasir ini bahkan
ada yang mencapai omset hingga 90 juta rupiah per bulan, keren ga tauh! Hayo
sapa yang mau jadi pengusaha kerupuk acungkan kaki anda? Eh salah acungkan jari
tangan anda?
No comments:
Post a Comment